Tuesday, June 21, 2011

Penampakan Bunda Maria di Zeitun Mesir disaksikan oleh Presiden Mesir [Umum]

Di persimpangan Jalan Tumanbay (jalan raya utama) dan jalan Khalil di Zeitun, ada sebuah gereja Koptik Ortodoks yang diberi nama Gereja Santa Maria, nama yang diambil untuk menghormati Sang Perawan. Nama Khalil diambil dari nama keluarga Khalil Ibrahim, keluarga yang sangat besar dedikasinya pada gereja ini. Pada tahun 1918, salah satu anggota keluarga kaya raya ini memiliki tanah kecil di Zeitun. Ia sedang mengalami krisis keluarga. Lalu Bunda Maria menampakkan diri dalam sebuah penglihatan atau mimpi dan mengatakan padanya agar membangun sebuah gereja Koptik (Gereja Ortodoks di Mesir berdasarkan tahta Santo Markus) di atas tanah itu untuk menghormati Bunda Maria. Bunda Maria berjanji akan memberkati gereja itu dalam waktu 50 tahun. Maka, dibangunlah gereja itu dengan alasan tersebut. Gereja itu selesai dibangun pada tahun 1924. Jika anda melihat di bagian dalam kubah yang besar dari gereja ini, kita akan menemukan lukisan Perawan Maria.

Penampakan ini terjadi di Gereja Santa Maria pd tanggal 2 April 1968. Bermula pada saat seorang mekanik bis angkutan kota yg bekerja pd malam hari melihat seorang wanita dgn sosok penuh sinar berada di atas kubah Gereja ini. Melihat gelagat yang mencurigakan maka seorang pemuda bernama Farouk Mohammed Atwa, berteriak agar jgn melompat karena ia tdk bs melihat wajah wanita itu, Farouk berpikir bhw wanita ini pasti akan bunuh diri dgn terjun dr atas kubah Gereja. Wanita itu pun berdiri, “Mereka semua melihatnya seperti berpakaian terang cahaya, sama seperti pemandangan yang sering dihubungkan dengan Perawan Maria. Salah satu wanita yang ada di sana berteriak “Za Gha ruta” atau teriakan kebahagiaan. Tanpa sadar, dia berteriak: “Settena Mariam,” yang berarti “Bunda kita, Maria.” Wanita itu lalu meminta berkat dari Bunda Maria. Seseorang bergegas mencari pastur, yang lain mencoba mencari pasukan penolong. Lalu wanita itu menghilang. Seorang pekerja di hanggar yang telah menunjuk dengan jari telunjuknya yang diperban kepada Bunda Maria dan berteriak: “Ibu, jangan melompat”. Pekerja itu dijadwalkan untuk melakukan operasi amputasi jari esok harinya karena pembusukan, tetapi saat penutup luka dibuka, dokter menyatakan bahwa jarinya sembuh total.

Kemudian hal ini dilaporkan ke Polisi, dan Polisi mengatakan sinar ini hanya karena pantulan sinar lampu. Berita ini pun tersebar dan berkumpulah beberapa orang/kelompok utk mencari tahu kejadian ini. Kejadian pertama ini hanya berlangsung 2 menit.

Seminggu kemudian tepatnya tgl 9 April kemunculan Bunda Maria pun kembali terjadi selama beberapa menit, dan sejak itu pun kemunculannya semakin intens terjadi. Kemunculan sinar ini berlanjut hingga tahun 1971.

Dikarenakan massa yang semakin membengkak jumlahnya dan sebagian dari mereka menjadi bingung dan menganggap semuanya adalah cerita bohong, pemerintah lalu mencoba melindungi rakyatnya. Beberapa petugas lalu mencopot kabel-kabel listrik dan mengatakan semuanya adalah tipuan. Ada juga yang memanjat pohon untuk naik ke kubah Gereja untuk mencoba memegang bayangan. Petugas melakukan penyelidikan hingga radius 15 mill untuk memastikan bahwa memang digunakan alat-alat elektronik. Tetapi setelah melakukan penyelidikan yang seksama dan berkat pertolongan Bunda Maria yang terus menerus menampakkan diri, para petugas akhirnya percaya bahwa memang Bunda Maria sendiri yang datang mengunjungi mereka. Para petugas lalu membantu mengamankan Gereja untuk dapat menerima kedatangan Bunda Maria secara wajar.

Pemerintah lalu membongkar hanggar yang memakan area sebelah selatan Gereja, sehingga massa dapat tertampung. Dari pintu masuk hanggar inilah pertama kalinya Bunda Maria tampak. Sebenarnya, beberapa orang berpikir bahwa penglihatan yang mereka dapatkan dari atas kubah gereja itu berasal dari refleksi yang datang dari hanggar. Tetapi, setelah hanggar itu dibongkar, Bunda Maria tetap menampakkan dirinya.

Pohon-pohon disekitar gereja juga ditebang sehingga massa tidak dapat memanjat pohon yang dapat mengakibatkan mereka jatuh dan terluka. Yang paling besar pun di pangkas hingga tidak dapat dipanjat lagi. Saat Bunda Maria menampakan diri di dekat pohon palem, beberapa orang mengatakan itu adalah refleksi pohon palem, tetapi setelah pohon palem itu juga di pangkas, Bunda Maria tetap menampakan diri dengan cahayanya.

Kemunculan Bunda Maria jg disaksikan oleh Presiden Mesir saat itu Gamal Abdel Nasser dan diberitakan oleh TV Nasional Mesir saat itu.


Foto yang lain diambil oleh fotografer dari Jerman yang datang ke Kairo untuk mengambil film bagi stasiun televisi. Foto tersebut mencerminkan bagaimana saya bertemu dengan Perawan Maria pada 13 Agustus 1968, jam 4.30 pagi. (Dalam 3 minggu kunjungan saya ke Mesir di bulan Agustus 1968, saya menghabiskan total waktu 8 hari di Gereja Santa Maria, Zeitun). Saya telah menghabiskan 4 malam pertama di Gereja Zeitun dan tidak melihat apa-apa.

Pada malam kelima, kira-kira pukul 4.15 pagi, saya melihat empat kilatan atau kobaran api berwarna kuning yang menyelimuti depan gereja. Selanjutnya, kira-kira pukul 4.30 pagi, Perawan Maria menampakkan figurnya secara utuh dengan kedua belah tangannya di samping dan kemudian, secara perlahan-lahan, tangan itu bergerak, mengatup dalam sikap doa. Dua meteor atau bintang jatuh yang seolah-olah bergerak turun dari surga, membentuk salib di belakang kepalanya. Dia menghilang dan kembali lagi dalam posisi yang sama sekali lagi. Saya mengucapkan doa Rosario, sesuatu yang tak pernah saya lakukan sebelumnya. Orang banyak dari segala penjuru terus membanjiri gereja Santa Maria, semuanya memohon perantaraan Bunda Maria dalam memuji Allah. 

No comments:

Post a Comment