Tuesday, June 21, 2011

Penampakan Lochness di Ponorogo

Pernah dengar monster di Danau Lochness, Skotlandia kan? Sampai kini orang belum mendapatkan foto akurat mengenai hewan air raksasa ini, tapi ceritanya seru.

Di kaki Gunung Wilis sisi barat, ada danau atau telaga kecil, suram, misterius, terletak di Kabupaten Ponorogo. Namanya Telaga Ngebel. Ini satu-satunya danau terlebar di kabupaten tersebut. Setiap tanggal 1 Suro, warga Kota Reog itu mengadakan selamatan di danau dengan menghanyutkan sesajian ke tengah danau. Jangan harapkan ini terjadi di zaman Belanda dahulu. Angker.

Ketika itu sudah banyak pula wisatawan yang menikmati danau misterius itu walaupun untuk mencapai tempat ini tidak gampang. Melewati jalan berliku-liku dan berhutan lebat. Mereka biasanya berperahu di seputar pinggiran danau saja. Penjaga memperingatkan jangan sampai ke tengah atau ke sisi timur.

Kalau ada yang membandel, maka muncullah monster mirip belut raksasa, bersirip seperti naga dan hitam berkilat. Ia akan terusik ketenangannya. Biasanya kemunculannya diawali dengan satu pusaran atau gelombang air raksasa. Para sesepuh kota itu yang pernah ke Telaga Ngebel sering menceritakan adanya monster tersebut, tapi sulit mencari fotonya. Maklum waktu itu alat pemotret amat langka.

Para sesepuh menyebutkan, badan belut raksasa itu (kemungkinan besar uling atau sidat raksasa) sebesar pohon kelapa dan panjangnya kira-kira 10 meteran. Tampaknya sidat raksasa itu terjebak di Danau Ngebel, hidup sendiri tanpa predator hingga tubuhnya dapat berkembang sedemikian rupa, dan berumur panjang.

Almarhum Pak Sulmin, warga Brotonegaran, menceritakan di tahun 60-an bahwa saat ia remaja menjelang Jepang masuk, pernah menyaksikan sendiri monster tersebut. Saat itu perahunya terlalu ke tengah. Ketika air mulai bergolak, mereka cepat berputar haluan ketakutan, sehingga ketika monster muncul mereka sudah hampir mencapai tepi danau. Selamat.

Ketika Jepang masuk tahun 1942, mereka membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Telaga Ngebel. Guna menghancurkan salah satu tebingnya mereka menggunakan dinamit. Ledakan dilakukan berulang kali sebab tebingnya cukup keras, berbatu-batu.

Sejak peledakan dan pembangunan PLTA itu monster Telaga Ngebel menghilang. Banyak orang memperkirakan ia mati akibat gema ledakan dinamit berulang-ulang.

Legenda mengenai Telaga Ngebel itu cukup banyak. Ada yang menyebut telaga itu hasil terobosan Bujang Ganong, Patih Kerajaan Bantaran Angin (nama Ponorogo dulu) yang mendapat tugas meminang putri Kediri. Patih sakti ini pulang menerobos dari bawah gunung.

Ada yang menyebutkan, ia mengubah dirinya menjadi sidat raksasa supaya pekerjaannya menjadi gampang. Entahlah. Setelah puluhan tahun ditinggalkan, kini warga Ponorogo mulai lagi mengadakan upacara tahunan larung sesaji.

No comments:

Post a Comment